Semangat 212 Menuju perubahan Kepemimpinan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8WMn8-ASfQ-_kmtcbTJMvIQtPrmk_AnuyIHs1qegQXMp0_d_UfmZVU1O5PyAkOBWpFjVEdVXV_zdRVguyp0b0iA-CZMdmbY62ZESWs2mbISiuYujiWRFuLEB0p90xzG6khoW5B3Y1yXs/s72-c/spirit+almaidah+51-212.png click to zoom
Ditambahkan April 26, 2018
Kategori Artikel
Harga @ Semangat 212 Menuju perubahan Kepemimpinan - Aqidah islam yang kita yakini harus menjadi Qiyadah fiqriyah (kepemimpinan berfikir) Artinya...
Share
Hubungi Kami
BELI

Review Semangat 212 Menuju perubahan Kepemimpinan

@Semangat 212 Menuju perubahan Kepemimpinan - Aqidah islam yang kita yakini harus menjadi Qiyadah fiqriyah (kepemimpinan berfikir) Artinya aqidah islam harus mempimpin kita dalam berbuat apapun. perwujudannya adalah dengan mengikuti apa yang difirmankan Allah dalam Ayat suci Alqur'an. Kaum muslim harus menjadikan aqidah islam sebagi Qaidah fikriyah (sebagai dasar berfikir) dalam memecahkan segala macam permasalahan yang di hadapi.



Anda tahu bahwa  aksi 212 adalah karena yang memicunya adalah api kebencian orang kafir kepada keputusan Allah bahwa Alla swt mengharamkan orang-orang beriman mengambil pemimpin, teman dari kalangan orang-rang kafir.? Apa ini artinya? mafhum mukholafahnya adalah bahwa kaum Muslimin wajib memiliki seorang pemimpin atau kepala negara yang hanya untuk menenerapkan hukukm Allah saja (syariat islam). inilah semangat dari  ayat Qs, almaidah:51 ini. Coba renungkan:

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi auliya bagimu; sebahagian mereka adalah auliya bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi auliya, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.” (QS. Al-Maidah: 51)

Penjelasan Ibnu Katsir

Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini, “Allah Ta’ala melarang hamba-Nya yang beriman untuk loyal kepada orang Yahudi dan Nasrani. Mereka itu musuh Islam dan sekutu-sekutunya. Moga kebinasaan dari Allah untuk mereka. Lalu Allah mengabarkan bahwa mereka itu adalah auliya terhadap sesamanya. Kemudian Allah mengancam dan memperingatkan bagi orang mukmin yang melanggar larangan ini, “Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 3: 417).

Mewujudkan spirit almaidah 51- 212#1

Pertanyaannya ? bagaiman keimanan kepada ayat Allah tersebut mendorong perubahan yang formal disegala bidang ditengah kaum Muslimin. Ayat ini menegur bahwa kaum muslim saat ini sudah lagi tidak memiliki srorang pemimpin yang di contoohkan Rasulullah saw beserta para khulfa rasyidin al mahdiyin.

Mewujudkan spirit almaidah 51- 212#2

Dimana dalam islam keberadaan seorang khalifah selain menyatukan umat secara formal dalam sebuah kekuasaan juga khalifah atau kepada negara dalam islam tugas nya adalah untuk menerapkan aturan Allah (syariat Islam) di tengah-tengah masyarakat.

Mewujudkan spirit almaidah 51- 212#3

Termasuk menerapkan sparit Islam dalam kesejahteraaan secara ekonomi dengan wujud menerapkan syariat Islam dam sistem perekonomian Islam. Bagaimana perwujudann khalifah dalam mensejahterakan masyarakat?

Ingat mengangkat seorang kafir menjadi pemimpin di tengah kaum Muslimin keharamnnya mutlak. Selain itu orang kafir sampai kapanpun tidak munglkin akan menerapfkan aturan Islam Justru sebalikbya mereka akanmenghancurkan Isla, bersam,a dan melalui tangan-tangan Orang munafik.


Semangat 212 Menuju perubahan Kepemimpinan



Komentar